30 Mei 2015
festifal cisadane dari tahun ke tahun
Festival Cisadane yang diadakan setiap tahun di sepanjang Kali Cisadane sebenarnya bertujuan untuk memperingati hari raya Pe Cun. Pe Cun di sini bukan artinya perek atawa WTS lho!! No no no…
Sebenernya aslinya sih bernama Pe Liong Cun. Tapi belakangan disingkat Pe Cun. Pe itu artinya mendayung. Liong itu naga. Cun itu perahu. Jadi Pe Liong Cun artinya Mendayug Perahu Naga. Makanya, kalau Festival Cisadane itu intinya adalah perlombaan mendayung perahu naga.
Perahu Naga?!? Yups, ini adalah perahu biasa yang panjang yang di kedua ujungnya berhiaskan kepala naga. Perahu ini didayung beramai-ramai.
Dari mana sejarahnya ada perahu naga? Begini nih ceritanya…
Pada jaman baheula, sekitar dinasti Chiu, hiduplah seorang mentri bernama Khut Peng a.k.a Khut Goan, pembantunya raja Chou Hoai Ong. Waktu itu lagi masanya perang beberapa negara, seperti Ce, Chou, Ian, Gui, Tio, Han, dan Cin.
Nah, sebagai negara yang terkuat, Cin selalu mau menakhlukan Chou. Cin menggunakan cara licik dengan memberikan janji-janji manis. Khut Goan yang tau tentang hal ini, memperingatkan raja Chou agar tidak terjebak. Namun, dasar si raja bego, dia tidak mempercayai kata-kata Khut Goan. Malah dia menganggap Khut Goan mau menghianatinya.
Khut Goan sakit hati karena raja Chou tidak mempercayainya. Akhirnya Khut Goan bunuh diri di Kali Lek Bio.
Waktu berlalu, perkataan Khut Goan terbukti benar. Cin menyatakan perang dengan Chou. Terjadi pertumpahan darah di sana. Karena Chou tidak siap, maka tentu saja Cin yang memenangkan perang. Banyak daerah Chou yang diambil oleh Cin.
Akhirnya rakyat menyesali kematian Khut Goan dan mereka berbondong-bondong pergi ke Kali Lek Bio untuk mencari mayatnya. Namun mereka tidak menemukannya.
Dari sini ada dua versi yang muncul.
1. Ada yang mengatakan bahwa karena takut rohnya Khut Goan dimakan oleh naga di kali, maka rakyat mendayung perahu ke tengah kali dan melempar ba cang. Mereka berharap naga-naga di kali kenyang dengan memakan ba cang sehingga tidak akan memakan Khut Goan.
2. Versi lainnya menyebutkan bahwa rakyat melempar makanan yang dimasukkan ke dalam bambu karena takut roh Khut Goan akan kelaparan. Namun, suatu malam seseorang yang bernama Au Hoe didatangi oleh roh Khut Goan. Menurutnya, roh itu mengatakan bahwa ia kelaparan karena makanan-makanan tersebut tidak sampai kepadanya. Naga-naga di kali memakan semuanya.
Roh Khut Goan menyuruhnya untuk membungkus makanan dengan daun bambu dan mengikatnya dengan benang sutra sehingga naga-naga di kali tidak akan memakannya. Nah, makanan yang dibungkus dengan daun bambu ini dinamai ba cang.
sumber gambar: http://sharia.co.id/2015/05/22/festival-cisadane-2015-dimeriahkan-100-perahu-hias/
sumber: https://iamhoogiez.wordpress.com/category/budaya/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar